HIKING bukan
sekedar petualangan kecil melintasi hutan kecil. Hiking ternyata punya faedah
besar untuk kesehatan kita. Untuk mempertahankan kerja jantung, mengurangi
berat badan bahkan mengontrol diabetes.
Jadi tunggu apa
lagi? Kenakan boots anda dan pergilah hiking! Menurut pakar latihan fisik di AS, hiking adalah cara
yang menyenangkan untuk membentuk tubuh karena dilakukan di alam terbuka. Jadi
bukan sekedar latihan aerobik yang efektif namun juga mampu membersihkan
pikiran kita. Hiking menawarkan keseimbangan olah fisik dan olah pikiran. Melakukan hiking tidak perlu langsung rutin pergi keluar
kota.
Anda bisa berjalan
keliling blok kompleks sebagai permulaan. Hiking adalah salah satu cara
penghancur lemak sekaligus menghindari osteoporosis. Bukan cuma itu berada di
luar dan terkena paparan sinar matahari pagi yang kaya vit. D juga membantu
kekuatan tulang dan tubuh. Bila kita
melakukan hiking di area perbukitan dampaknya sangat bagus untuk kesehatan
kardiovaskular seperti jantung karena gerakan kaki turun naik memberi jantung
PR untuk bekerja lebih giat. Untuk para penderita diabetes, hiking memicu
produksi insulin sehingga memperbaiki performa ginjal.
Hasil lain yang
paling nyata mungkin perasaan rileks dan segar selesai hiking terlebih bila
dilakukan di taman atau hutan kecil. Berikut beberapa tips untuk hiking yang
sehat dan efektif yang dilakukan diluar kota:
1. Sebelum hiking
ke hutan kecil jangan lupa bawa peta dan kompas agar tidak tersesat.
2. Hiking sesuai
kemampuan fisik kita.
3. Bawa banyak air
minum agar terhindar dari dehidrasi dan sedikit cemilan sehat yang mengandung
protein dan karbohidrat agar level gula darah stabil. Jangan hanya minum bila
merasa haus.
4. Gunakan pakaian
yang cocok untuk cuaca tempat hiking kita. Jaket untuk daerah dingin dan topi
untuk yang bersuhu tropis. Kenakan boots yang nyaman atau sepatu olahraga yang
mampu mengakomodir beban tubuh.
5. P3K jangan
ketinggalan selain senter, pisau lipat dan korek api.
6. Sun block
please...SPF 15 atau lebih! Dan kacamata UV untuk mata agar aman dari
ultraviolet.
7. Untuk yang
"penyakitan", jangan ketinggalan obat-obatan khusus anda.
8. Jangan lupa
cuci baju dan seluruh badan anda sebersih mungkin sepulang hiking untuk
menghindari bakteri atau kuman yang menyerang selama berada di alam terbuka.
Pilih Barang
Yang Dapat Berfungsi Ganda
Dalam memilih barang yang akan dibawa pergi mendaki selalu cari alat/perlengkapan yang berfungsi ganda , tujuannya untuk meringankan berat beban yang harus anda bawa.
Dalam memilih barang yang akan dibawa pergi mendaki selalu cari alat/perlengkapan yang berfungsi ganda , tujuannya untuk meringankan berat beban yang harus anda bawa.
Matras
Sebisa mungkin matras disimpan di dalam carrier jika akan pergi kelokasi yang hutannya lebat, atau jika akan membuka jalur pendakian baru. Banyak rekan pendaki yang lebih senang mengikatkan matras diluar, memang kelihatannya bagus tetapi jika sudah berada di jalur pendakian, baru terasa bahwa metode ini mengakibatkan matras sering nyangkut ke batang pohon dan semak tinggi, lagipula pada saat akan digunakan matrasnya sudah kotor.
Sebisa mungkin matras disimpan di dalam carrier jika akan pergi kelokasi yang hutannya lebat, atau jika akan membuka jalur pendakian baru. Banyak rekan pendaki yang lebih senang mengikatkan matras diluar, memang kelihatannya bagus tetapi jika sudah berada di jalur pendakian, baru terasa bahwa metode ini mengakibatkan matras sering nyangkut ke batang pohon dan semak tinggi, lagipula pada saat akan digunakan matrasnya sudah kotor.
Kantung Plastik
Selalu siapkan kantung plastik didalam ransel anda, karena akan berguna sekali nanti misalnya untuk tempat sampah yang harus anda bawa turun, baju basah dan lain sebagainya.
Gunakan selalu kantung plastik untuk mengorganisir barang barang di dalam carrier anda (dapat dikelompokkan masing-masing pakaian, makanan dan item lainnya), ini untuk mempermudah jika sewaktu-waktu anda ingin memilih pakaian, makanan dsb.
Selalu siapkan kantung plastik didalam ransel anda, karena akan berguna sekali nanti misalnya untuk tempat sampah yang harus anda bawa turun, baju basah dan lain sebagainya.
Gunakan selalu kantung plastik untuk mengorganisir barang barang di dalam carrier anda (dapat dikelompokkan masing-masing pakaian, makanan dan item lainnya), ini untuk mempermudah jika sewaktu-waktu anda ingin memilih pakaian, makanan dsb.
Menyimpan
Pakaian
Jika anda meragukan carrier yang anda gunakan kedap air atau tidak, selalu bungkus pakaian anda didalam kantung plastik, gunanya agar pakaian tidak basah dan lembab.Sebaiknya pakaian kotor dipisahkan dalam kantung tersendiri dan tidak dicampur dengan pakaian bersih
Jika anda meragukan carrier yang anda gunakan kedap air atau tidak, selalu bungkus pakaian anda didalam kantung plastik, gunanya agar pakaian tidak basah dan lembab.Sebaiknya pakaian kotor dipisahkan dalam kantung tersendiri dan tidak dicampur dengan pakaian bersih
Menyimpan
Makanan
Pada gunung-gunung tertentu (misalnya Rinjani) usahakan makanan dibungkus dengan plastik dan ditutup rapat kemudian dimasukkan kedalam carrier, karena monyet-monyet didekat puncak / base camp terakhir suka membongkar isi tenda untuk mencari makanan.
Pada gunung-gunung tertentu (misalnya Rinjani) usahakan makanan dibungkus dengan plastik dan ditutup rapat kemudian dimasukkan kedalam carrier, karena monyet-monyet didekat puncak / base camp terakhir suka membongkar isi tenda untuk mencari makanan.
Packing
Barang/Menyusun Barang di Carrier
Selalu simpan barang yang paling berat diposisi atas, gunanya agar pada saat carrier digunakan, beban terberat berada dipundak anda dan bukan di pinggang anda hingga memudahkan kaki melangkah.
Selalu simpan barang yang paling berat diposisi atas, gunanya agar pada saat carrier digunakan, beban terberat berada dipundak anda dan bukan di pinggang anda hingga memudahkan kaki melangkah.
“Kami
jelaskan apa tujuan kami. Kami katakan bahwa kami adalah manusia-manusia yang
tidak percaya pada slogan-slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari
hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara
sehat kalau ia mengenal obyeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia bersama
rakyatnya dari dekat. Pertumbuha jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula
pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung.” (Soe Hok Gie, 16
Desember 1969)
Soe Hok Gie lahir pada tanggal 17 Desember 1942, adik
dari seorang sosiolog Arif Budiman. Catatn harian Gie sejak 4 Maret 1957 sampai
dengan 8 Desember 1969 dibukukan tahun 1983 oleh LP3ES ke dalam sebua buku yang
berjudul “Catatan Seorang Demonstran”.
Ia
adalah seorang anak muda yang berpandirian teguh dalam memegang prinsipnya. Ia
juga dikenal sebagai pemuda yang kritis. Sifat intelektual Soe Hok Gie sudah
terlihat sejak remaja. Umur 14 tahun ia sudah membaca buku karya Bandhi,
Tagore(Rabindranath Tagore, filsuf India), padahal mungkin remaja-remaja
seumuran dia butuh waktu yang sangat lama untuk memahami isi buku seperti itu.
Ketika anak-anak sebayanya asik mengejar layangan, Gie malah nongkrong diatap
genting rumah. Matanya menerawang jauh, seperti mencoba menyelami buku-buku
yang dibacanya.
Setelah
lulus dari SMA Kanisius, Gie melanjutkan kuliah ke Universitas Indonesia pada
tahun 1961. Di masa kuliah inilah Gie menjadi aktifis kemahasiswaan. Banyak
yang meyakini gerakan Gie berpengaruh besar terhadap tumbangnya Soekarno dan
termasuk orang pertama yang mengkritik tajam sezim Orde Baru. Selain itu juga
Gie ikut mendirikan Mapala UI. Salah satu kegiatan pentingnya adalah naik
gunung. Bersama Mapala UI Gie berencana menakhlukkan Gunung Semeru yang
tingginya 3676 mdpl.
Pada
saat memimpin pendakian Gunung Slamet 3442 mdpl, ia mengutip Walt Whitman dalam
catatan hariannya,
“Now
I see the secret of the making of the
best person. It is to grow in the open air to eat and sleep with the earth.”
Pemikiran
dan sepak terjangya tercatat dalam catatan harianya. Pikiran-pukiranya tentang
kemanusiaan, tentang hidup, cinta, dan juga kematian. Tahun 1969 Gie lulus dan
meneruskan menjadi dosen di almamaternya.
Tanggal
16 Desember 1969, sehari sebelum ulang tahunnya yang ke 27, Soe Hok Gie tewas
bersama Idhan Lubis saat turun dari puncak Gunung Semeru karena menghirup uap
beracun. Abu jenazahnya ditebar di antara bunga-bunga Edelweiss di lembah
Mandalawangi di Puncak Gunung Pangrango. Di tempat itu Gie biasa merenung.
Beberapa quote yang diambil dari catatan hariannya Gie:“Seorang filsuf Yunani pernah menulis … nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda.”
“Kehidupan
sekarang benar-benar membosankan saya. Saya merasa seperti monyet tua yang
dikurung di kebun binatang dan tidak punya kerja lagi. Saya ingin merasakan
kehidupan kasar dan keras … diusap oleh angin dingin seperti pisau, atau
berjalan memotong hutan dan mandi di sungai kecil … orang-orang seperti kita
ini tidak pantas mati di tempat tidur.”
“Yang
paling berharga dan hakiki dalam kehidupan adalah dapat mencintai, dapat iba
hati, dapat merasai kedukaan…”
Selain
Catatan Seorang Demonstran, buku lain yang ditulis Soe Hok Gie adalah Zaman
Peralihan, Di Bawah Lentera Merah dan
Orang-Orang di Persimpangan Kiri Jalan serta riset ilmiah DR. John Maxwell Soe
Hok Gie: Pergulatan Intelektual Muda Melawan Tirani.
Gunung Semeru adalah gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru, 3.676
meter dari permukaan laut (mdpl). Kawah di puncak Gunung Semeru dikenal dengan
nama Jonggring Saloko. Posisi gunung ini terletak di
antara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang.
Untuk para pendaki diperlukan waktu sekitar empat hari untuk mendaki puncak gunung
Semeru pulang-pergi. Untuk mendaki gunung semeru dapat ditempuh lewat kota Malang atau Lumajang. Dari terminal kota malang kita naik
angkutan umum menuju desa Tumpang. Disambung lagi dengan Jip atau Truk Sayuran
yang banyak terdapat di belakang pasar terminal Tumpang dengan biaya per orang
Rp.20.000,- hingga Pos Ranu Pani.
Setelah sampai di gapura "selamat
datang", perhatikan terus ke kiri ke arah bukit, jangan mengikuti jalanan
yang lebar ke arah kebun penduduk. Selain jalur yang biasa dilewati para
pendaki, juga ada jalur pintas yang biasa dipakai para pendaki lokal, jalur ini
sangat curam.
Jalur awal landai, menyusuri
lereng bukit yang didominasi dengan tumbuhan alang-alang. Tidak ada tanda
penunjuk arah jalan, tetapi terdapat tanda ukuran jarak pada setiap 100m.
Banyak terdapat pohon tumbang, dan ranting-ranting diatas kepala.
Setelah berjalan sekitar 5 km
menyusuri lereng bukit yang banyak ditumbuhi bunga edelweis, lalu akan sampai di Watu Rejeng. Di
sini terdapat batu terjal yang sangat indah. Pemandangan sangat indah ke arah
lembah dan bukit-bukit, yang ditumbuhi hutan cemara dan pinus.
Kadang kala dapat menyaksikan kepulan asap dari puncak semeru. Untuk menuju Ranu Kumbolo masih
harus menempuh jarak sekitar 4,5 Km.
Di Ranu Kumbolo dapat didirikan
tenda. Juga terdapat pondok pendaki (shelter). Terdapat danau dengan air yang
bersih dan memiliki pemandangan indah terutama di pagi hari dapat menyaksikan
matahari terbit disela-sela bukit. Banyak terdapat ikan, kadang burung belibis liar.
Ranu Kumbolo berada pada ketinggian 2.400 m dengan luas 14 ha.
Dari Ranu Kumbolo sebaiknya
menyiapkan air sebanyak mungkin. Meninggalkan Ranu Kumbolo kemudian mendaki
bukit terjal, dengan pemandangan yang sangat indah di belakang ke arah danau.
Di depan bukit terbentang padang
rumput yang luas yang
dinamakan oro-oro ombo. Oro-oro ombo dikelilingi bukit dan gunung dengan
pemandangan yang sangat indah, padang rumput luas dengan lereng yang ditumbuhi
pohon pinus seperti di Eropa. Dari balik Gn. Kepolo tampak puncak Gn. Semeru
menyemburkan asap wedus
gembel.
Selanjutnya memasuki hutan
cemara di mana kadang dijumpai burung dan kijang. Daerah ini dinamakan Cemoro Kandang.
Pos Kalimati berada pada
ketinggian 2.700 m, disini dapat mendirikan tenda untuk beristirahat. Pos ini
berupa padang rumput luas di tepi hutan cemara, sehingga banyak tersedia
ranting untuk membuat api unggun.
Terdapat mata air Sumber Mani,
ke arah barat (kanan) menelusuri pinggiran hutan Kalimati dengan menempuh jarak
1 jam pulang pergi. Di Kalimati dan di Arcopodo banyak terdapat tikus
gunung.
Untuk menuju Arcopodo berbelok
ke kiri (Timur) berjalan sekitar 500 meter, kemudian berbelok ke kanan
(Selatan) sedikit menuruni padang rumput Kalimati. Arcopodo berjarak 1 jam dari
Kalimati melewati hutan cemara yang sangat curam, dengan tanah yang mudah
longsor dan berdebu. Dapat juga kita berkemah di Arcopodo, tetapi kondisi
tanahnya kurang stabil dan sering longsor. Sebaiknya menggunakan kacamata dan
penutup hidung karena banyak abu beterbangan. Arcopodo berada pada ketinggian
2.900m, Arcopodo adalah wilayah
vegetasi terakhir di
Gunung Semeru, selebihnya akan melewati bukit pasir.
Dari Arcopodo menuju puncak
Semeru diperlukan waktu 3-4 jam, melewati bukit pasir yang sangat curam dan
mudah merosot. Sebagai panduan perjalanan, di jalur ini juga terdapat beberapa
bendera segitiga kecil berwarna merah. Semua barang bawaan sebaiknya tinggal di
Arcopodo atau di Kalimati. Pendakian menuju puncak dilakukan pagi-pagi sekali
sekitar pukul 02.00 pagi dari Arcopodo.
Siang hari angin cendurung ke
arah utara menuju puncak membawa gas beracun dari Kawah Jonggring Saloka.
Suhu dipuncak
Mahameru berkisar 4 - 10 derajat Celsius,
pada puncak musim kemarau minus
0 derajat Celsius, dan dijumpai kristal-kristal es. Terjadi letusan Wedus Gembel
setiap 15-30 menit pada puncak gunung Semeru yang masih aktif. Pada bulan
November 1997 Gunung
Semeru meletus sebanyak 2990 kali. Siang hari
arah angin menuju puncak, untuk itu hindari datang siang hari di puncak, karena
gas beracun dan letusan mengarah ke puncak.
Letusan berupa asap putih,
kelabu sampai hitam dengan tinggi letusan 300-800 meter. Material yang keluar pada
setiap letusan berupa abu, pasir, kerikil, bahkan batu-batu panas menyala yang
sangat berbahaya apabila pendaki terlalu dekat. Pada awal tahun 1994 lahar panas mengaliri lereng selatan
Gunung Semeru dan telah memakan beberapa korban jiwa, walaupun pemandangan sungai
panas yang berkelok- kelok menuju ke laut ini menjadi tontonan yang sangat
menarik.
Gunung Merbabu
merupakan gunung berapi yang berada di wilayah Kabupaten Magelang di lereng sebelah barat dan Kabupaten Boyolali di lereng sebelah timur, Propinsi Jawa Tengah. Gunung ini memiliki ketinggian 3.145 meter
di atas permukaan laut. Gunung ini terkenal dengan eksotisme pemandangan yang
cukup membuat orang ketagihan untuk mendaki gunung ini. Gunung Merbabu cukup populer sebagai ajang kegiatan pendakian. Medannya tidak
terlalu berat namun potensi bahaya yang harus diperhatikan pendaki adalah udara
dingin, kabut tebal, hutan yang lebat namun homogen, serta ketiadaan sumber air.
Untuk bisa sampai ke puncak gunung merbabu memiliki 3 jalur yaitu jalur Kopeng,
Wekas dan jalur Selo. Disini saya hanya akan membahas jalur selo saja. Untuk yang
lain mungkin menyusul. Langsung saja kita menuju ke TKP.
Akses menuju
selo
Untuk yang ingin melakukan pendakian dari tempat ini kalian darimana
saja bisa menuju terminal kota boyolali terlebih dahulu, Untuk menuju ke Selo
dari kota Boyolali menggunakan bus kecil jurusan Selo. Bus yang langsung ke
Selo agak jarang biasanya hanya sampai Pasar Cepogo, dan dari pasar Cepogo
ganti lagi bus kecil yang menuju Selo. Dari kota Boyolali bus kecil yang menuju
Selo ini tidak parkir di terminal Boyolali. Pendaki harus sedikit berjalan kaki
ke Pasar Sapi di mana bus kecil jurusan Cepogo/Selo berhenti mencari penumpang.
Di Pasar ini terdapat patung Sapi yang melambangkan industri peternakan sapi
yang menjadi andalan pendapatan masyarakat Boyolali. Dari sini kalian nanti
bisa turun di depan polsek selo.
Basecamp
Sekilas tentang
bascamp ini kita bisa mendapat tempat yang memiliki
pemandangan yang elok, namun di tempat ini Air bersih agak sulit di dapat di
Selo, penduduk desa Lencoh yang berada di lereng gunung Merapi untuk memperoleh
air bersih harus menyalurkan air bersih yang berasal dari gunung Merbabu.
Sehingga di Selo jarang terdapat hotel, losmen, atau penginapan. Untuk menuju ke basecamp Gn. Merbabu, dari Selo
tepatnya dari kantor Polisi, pendaki harus berjalan kaki menyusuri jalan aspal
sekitar 1 jam, cukup jauh dan menanjak sehingga cukup melelahkan. Melintasi
perkampungan penduduk dan ladang-ladang yang berada di lereng-lereng terjal.
Pendaki bisa menyewa mobil bak sayuran untuk menuju ke basecamp, atau bisa juga
naik ojek. Untuk pemanasan pendakian, berjalan kaki bisa menjadi pilihan yang
lebih murah. Truk tidak bisa mencapai basecamp karena ada portal dan jalan yang
dilalui rawan longsor. Biasanya pendaki menginap di rumah warga setelah
atau sebelum mendaki gunung Merbabu yang juga menjadi basecamp. Rumahnya sangat
besar bisa menampung puluhan pendaki yang menginap. Di rumah warga ini pendaki
bisa memesan makanan dan minuman, seperti nasi goreng, mie rebus, dan kopi.
Stiker kaos dan aneka cendara mata juga bisa di peroleh di basecamp yg berupa
rumah-rumah penduduk ini.
Dari basecamp,
pendakian diawali dengan melintasi area perkemahan yang sangat luas yang
ditumbuh pohon-pohon pinus sehingga cukup rindang dan sejuk di siang hari. Agak
landai kemudian mulai memasuki kawasan hutan. Jalur pendakian masih cukup
landai, namun akan banyak dijumpai pertigaan, maupun perempatan jalur yang
menuju ke perkampungan penduduk, maupun jalur penduduk mencari kayu bakar dan
rumput, untuk itu tetap pilih jalur yang paling lebar.
Dari Mpitian
masih agak landai melintasi hutan akan berjumpa dengan sungai kering yang
berisi pasir. Setelah menyeberangi sungai kering jalur mulai agak menanjak
namun masih melintasi hutan. Setelah berjalan sekitar satu jam dari sungai
kering ini jalur terjal sekali meliuk mendaki bukit dan sampailah kita di
tikungan macan.
Pada tikungan
macan ini pendaki di harapkan berhati-hati dan jangan turun terus karena pendaki bisa saja terseat dengan adanya hutan yang amat lebat sekali. Setelah kita dari tikungan macan
kita akan berjumpa dengan medan yang mulai sedikit terbuka dengan jalur yang mulai menanjak,
setelah setengah jam perjalanan kita akan menjumpai medan yang lumayan susah
dan semakin terjal, setengahj am perjalanan kemudian kita akan sampai pada batu tulis, batu tulis ini merupakan
tempat terbuka yang lumayan luas yang di tengahnya terdapat batu yang cukup
besar, di tempat ini kita mendapatkan pemandangan yang lumayan indah sebagai pengobat lelah.
Dari batu tulis
kita di hadapkan dengan medan yang bener2 terbuka dengan hamparan ilalang dan
lumayan berdebu pad musim kemarau. Dari tempat ini puncak merbabu belum bisaa
kita lihat, dari sini kita harus melewati 4 bukit besar lagi untuk sampa pada puncaknya. Namun kalian tidak perlu khawatir karena sepanjang perjalann kalian akan di
paparkan dengan pemandangan yang begitu elok sehingga kalian
seakan-akan tidak sadar dengan keindahannya setelah
dari sini kita akan sampai pada jemblongan dimana ditempat itu banyak di jumpai
pohon edelwais yang rindang dan lumayan rapat. Pada tempat ini pula kalian bisa mendapatkan tempat berteduh yang rindang sampai kalian ke puncak. Berlanjut pada perjalanan kita
akan berjalan sekitar 1 jam perjalanan agar bisa melihat puncak merbabu namun kalian akan sedikit tercengang bila belihat
medan terahir tuk mencapai puncak merbabu karena keterjalannya. Namun dengan
waktu tempuh sekitar 45 menit kalian akan bisa mengalahkan medan tersebut dan
bisa sampai pada puncak merbabu
pada puncak kenteng songo ini kalian akan menemukan 4 buah batu berlubang yang
dikeramatkan.
Dari puncak
Kenteng songo kita dapat memandang Gn. Merapi dengan puncaknya yang mengepulkan
asap setiap saat, nampak dekat sekali. Ke arah barat tampak Gn.Sumbing dan
Sundoro yang kelihatan sangat jelas dan indah, seolah-olah menantang untuk di
daki. Lebih dekat lagi tampak Gn. Telomoyo dan Gn.Ungaran. Dari kejauhan ke
arah timur tampak Gn. Lawu dengan puncaknya yang memanjang.
Powered by Blogger.