PENDAKIAN GUNUNG MERBABU


Gunung Merbabu merupakan gunung berapi yang berada di wilayah Kabupaten Magelang di lereng sebelah barat dan Kabupaten Boyolali di lereng sebelah timur, Propinsi Jawa Tengah. Gunung ini memiliki ketinggian 3.145 meter di atas permukaan laut. Gunung ini terkenal dengan eksotisme pemandangan yang cukup membuat orang ketagihan untuk mendaki gunung ini. Gunung Merbabu cukup populer sebagai ajang kegiatan pendakian. Medannya tidak terlalu berat namun potensi bahaya yang harus diperhatikan pendaki adalah udara dingin, kabut tebal, hutan yang lebat namun homogen, serta ketiadaan sumber air. Untuk bisa sampai ke puncak gunung merbabu memiliki 3 jalur yaitu jalur Kopeng, Wekas dan jalur Selo. Disini saya hanya akan membahas jalur selo saja. Untuk yang lain mungkin menyusul. Langsung saja kita menuju ke TKP.
Akses menuju selo
Untuk yang ingin melakukan pendakian dari tempat ini kalian darimana saja bisa menuju terminal kota boyolali terlebih dahulu, Untuk menuju ke Selo dari kota Boyolali menggunakan bus kecil jurusan Selo. Bus yang langsung ke Selo agak jarang biasanya hanya sampai Pasar Cepogo, dan dari pasar Cepogo ganti lagi bus kecil yang menuju Selo. Dari kota Boyolali bus kecil yang menuju Selo ini tidak parkir di terminal Boyolali. Pendaki harus sedikit berjalan kaki ke Pasar Sapi di mana bus kecil jurusan Cepogo/Selo berhenti mencari penumpang. Di Pasar ini terdapat patung Sapi yang melambangkan industri peternakan sapi yang menjadi andalan pendapatan masyarakat Boyolali. Dari sini kalian nanti bisa turun di depan polsek selo.

Basecamp
Sekilas tentang bascamp ini kita bisa mendapat tempat yang memiliki pemandangan yang elok, namun di tempat ini Air bersih agak sulit di dapat di Selo, penduduk desa Lencoh yang berada di lereng gunung Merapi untuk memperoleh air bersih harus menyalurkan air bersih yang berasal dari gunung Merbabu. Sehingga di Selo jarang terdapat hotel, losmen, atau penginapan. Untuk menuju ke basecamp Gn. Merbabu, dari Selo tepatnya dari kantor Polisi, pendaki harus berjalan kaki menyusuri jalan aspal sekitar 1 jam, cukup jauh dan menanjak sehingga cukup melelahkan. Melintasi perkampungan penduduk dan ladang-ladang yang berada di lereng-lereng terjal. Pendaki bisa menyewa mobil bak sayuran untuk menuju ke basecamp, atau bisa juga naik ojek. Untuk pemanasan pendakian, berjalan kaki bisa menjadi pilihan yang lebih murah. Truk tidak bisa mencapai basecamp karena ada portal dan jalan yang dilalui rawan longsor. Biasanya pendaki menginap di rumah warga setelah atau sebelum mendaki gunung Merbabu yang juga menjadi basecamp. Rumahnya sangat besar bisa menampung puluhan pendaki yang menginap. Di rumah warga ini pendaki bisa memesan makanan dan minuman, seperti nasi goreng, mie rebus, dan kopi. Stiker kaos dan aneka cendara mata juga bisa di peroleh di basecamp yg berupa rumah-rumah penduduk ini.

Perjalanan pendakian

Dari basecamp, pendakian diawali dengan melintasi area perkemahan yang sangat luas yang ditumbuh pohon-pohon pinus sehingga cukup rindang dan sejuk di siang hari. Agak landai kemudian mulai memasuki kawasan hutan. Jalur pendakian masih cukup landai, namun akan banyak dijumpai pertigaan, maupun perempatan jalur yang menuju ke perkampungan penduduk, maupun jalur penduduk mencari kayu bakar dan rumput, untuk itu tetap pilih jalur yang paling lebar.
Dari Mpitian masih agak landai melintasi hutan akan berjumpa dengan sungai kering yang berisi pasir. Setelah menyeberangi sungai kering jalur mulai agak menanjak namun masih melintasi hutan. Setelah berjalan sekitar satu jam dari sungai kering ini jalur terjal sekali meliuk mendaki bukit dan sampailah kita di tikungan macan.

Pada tikungan macan ini pendaki di harapkan berhati-hati dan jangan turun terus karena pendaki bisa saja terseat dengan adanya hutan yang amat lebat sekali.  Setelah kita dari tikungan macan kita akan berjumpa dengan medan yang mulai  sedikit terbuka dengan jalur yang mulai menanjak, setelah setengah jam perjalanan kita akan menjumpai medan yang lumayan susah dan semakin terjal, setengahj am perjalanan kemudian kita akan sampai pada batu tulis, batu tulis ini merupakan tempat terbuka yang lumayan luas yang di tengahnya terdapat batu yang cukup besar, di tempat ini kita mendapatkan pemandangan yang lumayan indah sebagai pengobat lelah.

Dari batu tulis kita di hadapkan dengan medan yang bener2 terbuka dengan hamparan ilalang dan lumayan berdebu pad musim kemarau. Dari tempat ini puncak merbabu belum bisaa kita lihat, dari sini kita harus melewati 4 bukit besar lagi  untuk sampa pada puncaknya. Namun kalian tidak perlu khawatir karena sepanjang perjalann kalian akan di paparkan dengan pemandangan yang begitu elok sehingga kalian seakan-akan tidak sadar   dengan keindahannya setelah dari sini kita akan sampai pada jemblongan dimana ditempat itu banyak di jumpai pohon edelwais yang rindang dan lumayan rapat. Pada tempat ini pula kalian bisa mendapatkan tempat berteduh yang rindang sampai kalian ke puncak. Berlanjut pada perjalanan kita akan berjalan sekitar 1 jam perjalanan agar bisa melihat puncak merbabu namun kalian akan sedikit tercengang bila belihat medan terahir tuk mencapai puncak merbabu karena keterjalannya. Namun dengan waktu tempuh sekitar 45 menit kalian akan bisa mengalahkan medan tersebut dan bisa sampai pada puncak merbabu pada puncak kenteng songo ini kalian akan menemukan 4 buah batu berlubang yang dikeramatkan.

Dari puncak Kenteng songo kita dapat memandang Gn. Merapi dengan puncaknya yang mengepulkan asap setiap saat, nampak dekat sekali. Ke arah barat tampak Gn.Sumbing dan Sundoro yang kelihatan sangat jelas dan indah, seolah-olah menantang untuk di daki. Lebih dekat lagi tampak Gn. Telomoyo dan Gn.Ungaran. Dari kejauhan ke arah timur tampak Gn. Lawu dengan puncaknya yang memanjang.

Read more

Powered by Blogger.